-

Jumat, 05 November 2010

SERUAN UNTUK PERJUANGAN MENUNTUT UPAH MINIMUM (UMP) SULSEL RP. 1,5 JUTA

FEDERASI SERIKAT PERJUANGAN BURUH INDONESIA
Serikat Buruh Anggota
KONGRES ALIANSI SERIKAT BURUH INDONESIA
Cp. 081355111099(Mukhtar Guntur Kilat/MGK), 081242957266(Salim Samsur/ Jengklot), 085299340555(William Marthom/ Zottok), 085299488928(Hariadi),085299686968(Salman)

Apakah upah kawan-kawan cukup untuk menghidupi keluarga selama 1 bulan ?
Apakah kawan-kawan memiliki tabungan yang cukup ?
Apakah kawan-kawan sudah meerasa hidup layak ?
Apakah hari ini ada yang memperhatikan nasib kawan-kawan ?
Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan memperjuangkan nasib kita ?

AYO TUNTUT KENAIKAN UMP 2011 Rp. 1,5 JUTA

Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Sulsel sedang dalam pembahasan rekomendasi dewan pengupahan Provinsi Sulawesi Selatan. Kenaikan tersebut sekarang menuai protes dari semua serikat Buruh yang ada di Sulawesi Selatan, ini membuktikan bahwa perjuangan kaum buruh dalam menhuntut upah layak tetap terus maju dan tidak akan pernah berhenti sampai buruh mendapatkan kesejahteraan yang sesungguhnya. Upah murah adalah persoalan yang menjadi problem klasic bangsa kita yang selalu menuai protes dari kaum buruh. Setiap tahun, kita melihat di media massa setiap perlawanan yang dilakukan oleh kaum buruh terhadap kenaikan upah. Protes yang dilakuan oleh kaum buruh akibat kurangnya perhatian Perangkat Negara baik dari pemerintahan maupun lembaga-lembaga lainnya terhadap kesejahteraan buruh, sementara kita percaya bahwa buruh adalah soko guru pembangunan. Tanpa buruh perekonomian pasti akan pincang. Namun, apakah kawan-kawan sadar akan pentingnya peran buruh ?

Hari ini, semua kawan-kawan Serikat buruh yang ada di Sulsel melakukan pengawalan terhadap penetapan UMP SULSEL untuk tahun 2011. Hal tersebut dilakukan oleh kawan-kawan disebabkan oleh nilai KHL (Kebutuhan Hidup Layak) yang ditetapkan oleh Dewan Pengupahan Provinsi sangat rendah, dimana Dewan Pengupahan Provinsi telah menetapkan KHL Sulsel hanya sebesar Rp. 1. 083.00,- dengan asumsi KHL terendah di Sulsel yaitu kabupaten Gowa dan Bantaeng. Sangat tidak rasional ketika KHL tahun 2010 lebih rendah dari tahun sebelumnya(KHL 2009 Rp. 1.154.000, KHL 2010 Rp. 1.049.321, KHL 2011 Rp. 1.083.000) sedangkan kita mengetahui bersama bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok terus melonjak dan hampir setiap 3 bulan harga kebutuhan pokok naik. Data tersebut menjadi pertanyaan apakah Dewan Pengupahan Provinsi betul-betul menetapkan KHL sesuai dengan kondisi objektif yang ada, atau hanya rekayasa belaka. Kawan-kawan SB/SP Se Sulsel melakukan protes karena terdapat banyak kerancuan pada hasil survey dewan pengupahan. Misalnya susu bubuk yang berdasarkan PERMEN 17 /2005, konsumsi minimal 900 gram hanya di survey 400 gram, dan sayur mayur yang seharusnya 1 Kg hanya disurvei 1 ikat. Hal tersebut membuat kawan-kawan buruh Se Sulsel melakukan protes terhadap KHL yang ditetapkan Dewan Pengupahan Provinsi Sulsel. Berdasarkan analisis kawan-kawan SB/SP se Sulsel, kawan-kawan melakukan survey tandingan di Pasar Terong dan mendapatkan KHL dari hasil survey mereka sebesar Rp. 1. 545.000,- ada selisih sekitar Rp.337.00 dari hasil survey DP Prov sebesar Rp.1. 208.000 di pasar yang sama. Protes terus bergulir karena dewan DP Prov tidak menerima usulan kawan-kawan buruh sebesar 1,5 Juta. Kawan-kawan telah melakukan aksi prakondisi terkait penetapan UMP 2011, dalam aksi tersebut, kawan-kawan mendesak Kepala Disnakertrans Sulsel selaku Ketua Dewan Pengupahan untuk menerima aspirasi kaum buruh dan Kepala Disnakertrans Sulsel menyatakan akan mempertimbangkan tuntutan buruh dalam sidang penetapan UMP. DPRD tingkat I Sulsel juga telah merekomendasikan kepada Dewan Pengupahan untuk menetapkan UMP 2011 sebesar Rp. 1.229.000,- namun pihak APINDO menolak denga alasan bahwa banyak perusahaan yang akan melakukan rasionalisasi apabila upah buruh tinggi (Statemen APINDO di Koran Fajar, Selasa, 2 Nov 2010), namun kawan-kawan SB/SP menganggap hal tersebut hanya alasan APINDO untuk melemahkan perjuangan kawan-kawan. Dengan demikian kawan-kawan SB/SP Se Sulsel sampai saat ini terus melakukan konsolidasi (Peguatan) untuk melakukan aksi besar-besaran apabila DP Prov menetapkan rekomendasi UMP Sulsel tahun 2011 dibawah dari tuntutan kawan-kawan Buruh.

Upah yang kita dapatkan hari ini (UMP 2010 sebesar Rp.1.000.000) masih sangat jauh dari kehidupan yang layak, maka dari itu kami mengajak seluruh kawan-kawan buruh di Sulsel untuk turun bersama-sama menyikapi kenaikan UMP 2011 dan menuntut kenaikan UMP 2011 sebesar Rp. 1,5 Juta karena apabilah Dewan Pengupahan menetapkan rekomendasi UMP 2011 sesuai dengan KHL Rp. 1.083.000, berarti kenaikan upah tahun 2011 hanya sebesar Rp. 83.000,- dan itu masih sangat jauh dari kehidupan yang layak. Sudah menjadi tanggungjawab kita bersama untuk menuntut upah yang betul-betul layak untuk kaum buruh. Kenaikan UMP 2011 sebesar Rp1,5 Juta adalah tuntutan kita yang harus sama-sama kita perjuangkan demi masa depan anak cucu kita.

Upah adalah hak dasar buruh dan apabila upah buruh tidak sesuai dengan kehidupan yang layak, sudah tentu kaum buruh akan menjadi kaum yang miskin, dan pengalaman dalam perlawanan kaum buruh, sampai saat ini belum ada yang betul-betul memperhatikan nasib buruh. Oleh karena itu kami mengajak seluruh kawan-kawan buruh untuk bergabung bersama kami untuk turun kejalan menuntut upah layak, karena kalau bukan kaum buruh sendiri yang melakukan perlawanan, siapa lagi yang akan memperjuangkan nasib kita. Ayo kawan-kawan, kita lakukan perlawanan terhadap rezim untuk mendapatkan kehidupan yang layak di tanah kita yang kaya raya ini.

Apa salahnya kita mengorbankan 1 hari untuk meninggalkan pekerjaan kita untuk turun kejalan dan meneriakkan tuntutan kita untuk nasib kita 1 tahun kedepan…..!!! Jika Gubernur Sulsel Menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Tidak Sesuai Keiginan Buruh, Maka Buruh Jangan Pernah Memilih Dia Dalam Pilgub 2012 Mendatang…!!!

Buruh Bersatu Takbisa Dikalahkan…!!!



TOLAK UPAH MURAH…!!!
UMP RP. 1,5 JUTA UNTUK TAHUN 2011 ADALAH UPAH LAYAK UNTUK KAUM BURUH SULAWESI SELATAN

1 komentar: